Burung perkutut memiliki beberapa kebiasaan yang
bisa dijadikan tengara, tetenger, atau pertanda bagi manusia yang memelihara
atau menangkarnya. Kebiasaan itu muncul sebagai insting, sifat alamiahnya, yang
memudahkan penangkar untuk melihat tanda-tanda tertentu. Misalnya tetenger
perkutut ketika akan bertelur,
tetenger ketika telur perkutut akan menetas, dan
sebagainya.
Bagi pemula, tetenger ini sangat membantunya dalam menjalankan
usaha penangkaran perkutut. Para pemula seringkali terkecoh dengan ulah induk
perkutut, entah jantan maupun betina, yang memasuki sarang dan tidur di sana.
Seolah-olah burung ini sedang mengerami telurnya. Tetapi ketika diperiksa, sama
sekali tidak ada telur.
Salah satu tengara yang dapat digunakan untuk
mengetahui apakah perkutut akan bertelur atau tidak adalah berubahnya pola
konsumsi air minum. Jika Anda melihat konsumsi air meningkat drastis. Dalam
kondisi normal, wadah minum yang berisi penuh air akan habis dalam waktu 3
hari. Artinya, konsumsi air minum sepasang induk perkutut per hari rata-rata
sepertiga wadah.
Tetapi menjelang bertelur, konsumsi air akan
meningkat menjadi separo wadah dalam sehari. Jika cuaca hari ini lebih panas
daripada kemarin, mungkin tetenger ini bisa diperdebatkan lagi. Tetapi jika
cuaca hari ini relatif sama dengan hari kemarin, tetenger tersebut bisa menjadi
sinyal positif bahwa induk betina sebentar lagi akan bertelur.
Tetenger lain yang lebih akurat adalah mengamati
kotoran (faeces) perkutut. Menjelang
bertelur, induk betina akan mengeluarkan kotoran dengan ukuran 3-5 kali lebih
besar daripada ukuran biasanya. Ini menandakan bahwa kloaka, yaitu tempat
keluarnya kotoran maupun telur, burung betina tersebut mulai membesar. Makin bertambah
besar ukuran kotoran, maka makin dekat pula waktu untuk bertelur.
Ada tetenger lain? Tentu! Misalnya dengan melihat perubahan
kebiasaan pada perkutut jantan, terutama saat tidur pada malam malam hari. Saat
sudah berjodoh, kemudian kawin, induk jantan dan induk betina cenderung selalu
berduaan. Tetapi jika induk betina sudah bertelur, pemandangan seperti ini
mulai jarang terlihat.
Sebab induk betina dan jantan akan mengerami
telurnya secara bergantian. Biasanya betina akan mengerami telur pada malam
hari, sedangkan jantan mengerami telur pada siang hari. Jika betina mengerami
(malam hari), jantan akan tidur di tenggeran. Dalam beberapa kasus, induk
jantan tidur di sarang menemani betinanya, tetapi hal itu jarang terjadi.
Jadi, ketika Anda mengamati perkutut jantan
sendirian di tenggeran pada malam hari, kemungkinan besar induk betina sedang
mengerami telurnya. Demikian pula sebaliknya, ketika induk betina sendirian di
tenggeran pada siang hari, berarti induk jantan sedang mengerami telur. (*)
Labels: penangkaran, perkutut, telur perkutut, tetenger